Runtuwene: Rakyat Sepakat Putus Rantai, Pejabat Bermasalah Hukum Perkuat Dinasti Eman
SULUTDAILY|| Tomohon – Perhelatan Pilkada Tomohon 2020 makin memanas. Pasalnya, arus penolakan rakyat terhadap berkuasanya Dinasti Eman makin kentara, walaupun masih ada yang bersepakat memperpanjang dinasti kekuasaan rintisan walikota saat ini yang mempersiapkan anak – anaknya.
“Sebagai Pejuang Pendiri Kota Tomohon, kami berkewajiban berjuang menjawab harapan masyarakat untuk memutuskan rantai kekuasan Dinasti Eman. Apalagi, rakyat banyak menilai berbagai proses kebijakan pembangunan lebih diarahkan kepentingan kelompoknya,” ungkap Harry Runtuwene, (20/11/2020).
Disampaikan pula, jika rakyat lebih memperjuangkan CSWL daripada Dinasti Eman yang ikut dikawal para penikmat kekuasaan diantaranya beberapa pejabat pemerintahan.
“Lebih jauh, setelah ditelisik, ternyata sebagian pejabat yang tidak bermasalah hukum, justru bersikap netral. Ada apakah sebenarnya, hingga yang memiliki catatan laporan di kejaksaan dan kepolisian justru pasang badan dalam kekuatan Dinasti Eman??,” sebut Runtuwene.
Terkait Pilkada Tomohon yang mulai memanas antar kubu, menandakan masih adanya kelompok masyarakat di Tomohon masih belum mengerti soal memperjuangkan kepentingan kerakyatan yang luas. Apalagi rela berada pada jebakan intimidasi hingga takut akan ancaman.
“Beginikah sifat kekuatan sebagai orang Tomohon yang mayoritas keturunan berdarah Tombulu? Serta dikenal sebagai pejuang kebenaran yang memiliki jiwa patriotik, sampai takut oleh ancaman kehilangan jabatan, maupun ketakutan lainnya?,” kunci Runtuwene.
Dari berbagai sumber yang direkam, gerakan bergejolak masyarakat menolak Dinasti Eman, makin kentara dengan lunturnya rasa percaya pada jajaran pemerintah di Kota Tomohon, hingga di tiap kelurahan. Setiap pembicaraan terarah pada penolakan kekuasaan konsep turun – temurun membentuk sebuah dinasti. (davyt)


