
Pulau Makalehi Salah Satu Surga Dunia yang Patut Dikunjungi
Foto : Jabrik
SULUTDAILY||Sitaro-Makalehi adalah satu Kepulauan yang didalamnya terdapat tiga Desa, yakni Makalehi Timur, Makalehi Utara dan Makalehi Induk. Pulau ini masuk di Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang dan Biaro), Provinsi Sulawesi Utara.
Keindahan pulau ini sangatlah tinggi, selain memiliki pantai indah yang pernah dilakukan syuting film korea, Pulau ini juga memiliki keindahan tersendiri. Ditengah tengah Pulau tersebut terdapat danau yang berbentuk buah hati, sehingga danau tersebut dinamakan oleh anak anak SMA yang pertama menemukan tempat untuk melihat danau dari ketinggian pada tahun 2009, dengan nama danau cinta.
Pulau Makalehi yang notabane masyarakatnya bekerja sebagai petani dan nelayan sangat ramah terhadap para pengunjung atau tamu yang datang. Kata salah satu masyarakat bernama Yuni yang ditemui oleh wartawan mengatakan bahwa, Desa Makalehi pernah mendapat juara satu tingkat Nasional dalam lomba Desa terbersih.
“Desa ini pernah di nobatkan sebagai Desa terbersih dalam lomba berskala, Kabupaten, Provinsi. Dengan prestasi tersebut Desa kami di utus untuk mengikuti lomba Desa terbersih tingkat Nasional, dan menjadi jawara pada tahun 2010.” jelas Yuni kepada wartawan pada hari Rabu (20/03/2019).
Untuk menuju ke Desa Makalehi menggunakan kapal cepat dari pelabuhan Manado Sulawesi Utara membutuhkan waktu sekitar 6 jam.
Ada juga beberapa tempat yang patut untuk kita kunjungi. Karena menurut warga, kalau tidak mengunjungi serta mengabadikan tempat itu tidak pernah datang ke Makalehi. Nama tempat tersebut Onding, konon kata mereka tempat itu semacam kuburan. Namun kuburan tidak seperti biasanya, banyak terdapat tulang belulang dari manusia yang berserakan.
Tempat itu seperti tempat peperangan para leluhur dulu, juga ada tengkorak kepala manusia yang besar. Namun kadanga sekali orang bisa melihat tengkorak tersebut. Juga ada tugu pahlawan serta nama-nama dari para pejuang pada zaman penjajahan Jepang.
Untuk menuju tempat tersebut kata mereka, harus ditemani oleh orang kampung jika ingin foto foto dan bekunjung ke Onding dengan catatan tidak boleh memindah tempatkan tulang belualang tersebut.
Masyarakat setempat juga bersepakat untuk membuat suatu peraturan kampung (perkam) untuk tidak menangkap tuturuga atau penyu, kepiting kenari dan ikan Napoleon.
Ikan Napoleon kata mereka sisiknya sangatlah mahal, satu sisik berkisar 1 juta rupiah. Sisik tersebut di ambil untuk dijadikan ornamen atau hiasan gaun indah.
Salah satu pengunjung yang bernama Brando Mawitjere mengaku, tempat tersebut sangatlah indah. Kesan pertama yang muncul saat pertama kali menginjakan kaki di Pulau Makalehi ini, masyarakat disini sdh menyapa dgn sangat ramah.
“Setelah beberapa jam berada di Pulau ini, suguhan alam yang indah dengan kombinasi pemandangan laut dan bukit yang begitu memanjakan mata, ditambah dengan adanya danau cinta yang terletak di tengah pulau ini, sehingga membuat nilai eksotis pulau ini menjadi sangat luar biasa.” ujar Brando.
Setelah mengintari pulau ini, kondisi desa ini benar benar bersih, sehingga wajar pernah juara lomba kebersihan tingkat Nasional.
“Pulau Makalehi sangatlah bersih, jadi wajar mendapat desa terbersih. Dan ini adalah salah satu surga dunia, mempunyai pantai yang indah, hutan yang lebat, danau yang unik, serta masyarakat yang ramah, sangat cocok bagi para pecinta alam bebas.” beber Brando.
(romo)