Profil Ericfanno Rondonuwu Dari Minut-Bitung untuk Sulawesi Utara

Profil Ericfanno Rondonuwu Dari Minut-Bitung untuk Sulawesi Utara

NAMA Ericfanno Rondonuwu alias Fano atau Eric tidak asing bagi mereka yang bekerja di salah satu tambang terbesar di Sulawesi Utara. Eksis selama 11 tahun di perusahaan ini dan pernah menjabat Sekretaris Umum Serikat Pekerja ia merupakan salah satu pejuang bagi masyarakat Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung agar diprioritaskan untuk menjadi karyawan di perusahaan tambang emas ini. 


“Perusahaan atau investor manapun yang masuk ke daerah kita harus menyejahterakan masyarakat dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan sosial yang ada,” ungkap pria kelahiran Sarawet, 24 September 1982 ini, Kamis (21/03/2018). 


Alasan kesejahteraan yang tidak merata membuat pria yang juga seorang Penatua Kaum Bapa (PKB) di GMIM Baitani Winuri ini maju menjadi Calon Legislatif (caleg) tingkat satu Provinsi Sulawesi Utara dari Daerah Pemilihan Kabupaten Minut dan Kota Bitung.

Ia juga akan mendukung rencana pemekaran ‘Kabupaten atau Kota Likupang Raya’ karena hal itu akan mempercepat pembangunan di daerah. “Selama ini menyuarakan aspirasi dari luar sistem jadi sekarang coba masuk ke sistem. Intinya dari seorang legislator antara lain harus bisa membuat kebijakan-kebijakan untuk kepentingan bersama,” ungkap ayah 2 anak yang hobi olahraga sepak bola ini.


Jika terpilih jadi legislator nanti apa yang akan dilakukan? “Memperjuangkan program-program pemerintah untuk kesejahteraan yang adil dan merata khususnya bagi masyarakat di wilayah Bitung dan Minut. Tidak usah bicara hal besar contohnya memperjuangkan infrastruktur jalan raya yang memadai apalagi Minut dan Bitung berkaitan erat dengan program KEK dan pariwisata sangat memprihatinkan jika jalan raya kecil dan rusak,” kata lulusan SMAN 1 Likupang yang mendapat gelar Sarjana Teknik Lingkungan dari UTSU Manado.


Suka-duka pengalaman di dunia kerja selama bertahun-tahun membuatnya makin paham dengan sistem birokrasi pemerintahan dan kondisi masyarakat di Sulawesi Utara bahkan Indonesia. Lapangan pekerjaan yang masih sulit, masalah investor, pengembangan UMKM nelayan dan juga petani, potensi kearifan dan budaya lokal, pengadaan iven-iven kebudayaan dan pariwisata. “Minut dan Bitung sangat potensial untuk dikembangkan dalam berbagai bidang,” ujar Eric yang sempat kuliah 5 semester di Fakultas Perikamam dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unsrat Manado.


Terkait masa kampanye, Ericfanno punya prinsip tersendiri. Menurutnya seorang caleg yang baik punya visi dan misi yang jelas dan tidak melakukan ‘jual-beli suara’. “Kalau saat mencalonkan sudah berani melanggar aturan dengan money politic (bagi-bagi uang) sudah jelas kalau menjabat nanti maka uang yang akan menjadi pengaruh terbesar. Tapi saya yakin masyarakat Minut dan Bitung sudah lebih cerdas untuk menentukan pilihan yang terbaik untuk jangka panjang,” kata pria yang juga hobi menyanyi ini.


Motto hidupnya sama seperti Sam Ratulangi ‘si tou timau tumou tou’ bahwa manusia hidup untuk memanusiakan orang lain. Ericfanno mengaku banyak belajar dari Jan Tirajoh (almarhum) mantan Ketua DPRD Minahasa Raya tahun 1980-an karena sewaktu SMP pernah tinggal bersama beliau. Demikian sewaktu kuliah ia pernah tinggal dengan aktivis GMKI dan GMNI yang juga dosen senior Unima, Drs. Johny Rondonuwu. “Ayah saya asli Rondonuwu dari Likupang, ibu marga Pusung dari Winuri dan Opa dari Tumalungtung Minawerot. Puji Tuhan banyak teman di Bitung dan Minut makanya saya optimis dalam pencalonan ini,” ujar fans Presiden Jokowi ini. 


Ia pun bersyukur di kali pertama menjadi calon legislatif pada 2019 ini, banyak support dari teman, kolega, kerabat hingga keluarga dekat. Ericfanno optimis bisa mendapat satu kursi tanpa perlu kampanye yang berlebihan seperti menjatuhkan orang lain dengan menyebar hoax. “Orang baik pilihlah orang baik,” kata Penatua Ericfanno mengakhir wawancara. (tim)

CATEGORIES
TAGS
Share This