PPP, antara Oposisi atau Koalisi
SULUTDAILY|| Jakarta- Perolehan suara PPP berdasarkan quick count dari CSIS sebesar 6,6 persen telah membuat PPP galau alias belum menentukan sikap sebagai oposisi atau koalisi. “Saya belum berpikir ke sana. Jangan kan oposisi, untuk menetukan pilihan juga belum,” ujar Ketua Umum PPP Suryadharma Ali di Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (09/04/2014) malam.
Walau begitu, PPP, diakui Suryadharma, sangat terbuka untuk partai lain dalam berkoalisi. Hal ini dilakukan karena partai yang memperoleh suara besar tak bisa mengurus persoalan bangsa sendirian. “PPP juga pernah ditanya tentang koalisi dengan partai Islam, bagi PPP tidak cukup, harus dengan koalisi partai lain,” ujar politisi yang juga menjabat sebagai menteri agama ini.
Namun wacana unik dilontarkan Suryadharma. Dia melihat Parpol Islam jika bersatu maka suaranya bisa untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden. Berdasarkan hasil quick count, koalisi seluruh parpol Islam bisa mencapai 31,8 persen. “Apakah kebersamaan itu bisa menarik simpati rakyat? Sehingga presiden dan wakil presiden yang dicalonkan partai-partai Islam bisa diterima rakyat,” ujar Suryadharma.
Kemudian Suryadharma menjabarkan koalisi partai Islam pada tahun 2004 dan 2009 yang disebutnya sebagai poros tengah plus. Di tahun 2009, partai-partai Islam di parlemen memang berkoalisi namun ada Golkar dan Demokrat yang tidak berbasis Islam, sehingga disebut poros tengah plus.(detik/Jr)