Peluncuran Peta Potensi 10 Proyek Investasi di Sulawesi Utara
SULUTDAILY|| Manado- Sulawesi Utara saat ini memiliki 10 proyek investasi untuk mendukung pergerakan pertumbuhan ekonomi daerah yang ditandai dengan peluncuran peta potensi 10 (sepuluh) proyek investasi di acara North Sulawesi Investment Forum (NSIF) dan Kawanua Digital Implementation (Digitation) 2024 dengan tema ‘Shaping North Sulawesi’s Tomorrow: Sustainable Investment and Digital Implementation’ Jumat (09/08/2024) di ballroom The Sentra Hotel Manado.
Peluncuran peta potensi ini diwarnai dengan penandatanganan komitmen bersama perluasan ekspor Sulawesi Utara antara UMKM Ramantha dari Sulawesi utara dengan Chun’an Qiandaohu Shopping Basket Foods Co., Ltd. dari Tiongkok.
‘’ Hal ini dilakukan sebagai upaya mendorong ekspor selaras dengan upaya Pemerintah Provinsi dalam mendorong peningkatan konektivitas dari Sulawesi Utara ke negara-negara di Asia Pasifik diantaranya pembukaan direct call dari Sulawesi Utara ke Asia Pasifik, diantaranya penerbangan kargo Manado – Narita yang telah beroperasi sejak September 2020 serta pelayaran langsung Bitung – Tiongkok yang telah dibuka sejak Februari 2024,’’kata Gubernur Sulut Dr Olly Dondokamber SE.
Pada kesempatan yang sama turut dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama mendorong investasi Sulawesi Utara antara Gubernur
Sulawesi Utara dengan beberapa entitas yaitu PT. Tj. Silfanus dengan proyek pantai reklamasi Malalayang Satu,
PT. Alam Sinergi Edukasi Semesta dengan proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di Danau Tondano, serta PT. Ciputra Internasional dengan proyek pembangunan Citraland Winangun serta penyerahan investment award kepada 3 (tiga) pelaku usaha yaitu PT. J. Resources Bolaang Mongondow, PT. Sinar Pure Foods International, dan PT. Mapalus Makawanua Charcoal Industry.
Investasi sendiri memiliki peran yang cukup penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara.
Sementara itu, Kepala BI Sulut Andry Prasmuko menegaskan, adanya direct call tersebut diharapkan dapat memperpendek jalur perdagangan, mendorong efisiensi biaya logistik, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap perekonomian wilayah.
‘’Di samping dukungan investasi dan promosi perdagangan, pemerintah juga memandang bahwa digitalisasi memiliki peran yang kunci dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi,’’kata Andry. (Jr)