Misteri Kekayaan Potensi Pariwisata Sulut dalam Buku Foto  ‘Bumi Karema’

Misteri Kekayaan Potensi Pariwisata Sulut dalam Buku Foto ‘Bumi Karema’

SULUTDAILY|| Tomohon- Buku Foto berjudul ‘Bumi Karema’ menyimpan sebuah misteri kekayaan potensi pariwisata di Sulawesi Utara dan pengalaman religius Rose Kampoong sang pemilik. Hal ini dikatakan Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Unsrat Manado, Dr Ivan Robert Bernadus Kaunang saat bedah buku foto ‘ Bumi Karema di GrandLinow, Tomohon Rabu (07/08/2019).

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam kata pengantar buku “Bumi Karema” mengatakan lahirnya Bumi Karema’ menegaskan sebuah citra positif pariwisata yang mengungkap ketersembunyian kekayaan Sulawesi Utara.

“Buku ini lengkap, ada foto tentang marine tourism, eco tourism, adventure, heritage, gambaran sebuah wisata religi & ziarah, art & culinary tourisrn, wisata perkotaan & pedesaan serta wisata olahraga,” tulis Menteri Arief.

Rose Kampoong yang adalah Ruthy Deonisya Bambang Waskito, telah meluncurkan karya fenomenalnya dalam sebuah buku “Bumi Karema” pada 27 Maret 2019 di Jakarta. Buku ini menarik. Dan sekali lagi fenomenal. Dari buku ini, nampak sekali makna pentingnya, bahwa kekayaan Tanah Nyiur Melambai tidak bisa dipandang sebelah mata.

Bumi Karema membuktikan Tanah Nyiur Melambai mengandung banyak kekayaan, di darat (gunung) bahkan di dasar laut, kekayaan seni dan budaya: Musik, tarian, adat kebiasan. Semua diuraikan dalam buku yang didesain dengan amat menarik.

Rose Kampoong sangat multi talent. Karena minat dan bakatnya yang mumpuni, bahkan kalo bisa dikatakan ‘mumpuni di segala bidang’, ditambah lagi dengan fakta kekayaan alam Nyiur Melambai (Sulawesi Utara), tempat suaminya berkarya kurang lebih 2 tahun sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Kapolda Sulut).

“Saya sadar, buku ini bukanlah ensiklopedia. Namun, saya harap buku ini bisa menjadi referensi pariwisata, dan masuk dalam jajaran model dan upaya pelestarian atau perlindungan alam, budaya, dan lingkungan yang ada di bumi Nyiur Melambai-Sulawesi Utara,” kata Ibu Ruthy.

“Semoga buku ini dapat dijadikan rujukan bukan hanya oleh warga lokal, tapi juga wisatawan dalam dan luar negeri, pelAiar, mahasiswa, serta masyarakat umum agar bisa mengenal Sulawesi Utara dengan lebih baik,” tambahnya.

Selain, Dr Ivan, Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FPIK) Unsrat Prof Ir Farnis Boneka MSc dan Budayawan Bolmong Chairul Mokoginta juga menjadi narasumber dalam Bedah Buku Foto tersebut dan dihadiri Walikota Tomohon Jimmy Eman. (Jr)

CATEGORIES
TAGS
Share This