Mensos: Pendamping PKH Akan Studi Banding ke Luar Negeri

Mensos: Pendamping PKH Akan Studi Banding ke Luar Negeri

SULUTDAILY || Ciawi – Program Keluarga Harapan (PKH) adalah salah satu program prioritas nasional pemerintah. Menteri Sosial dan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial kerap hadir menyapa para masyarakat.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita berinteraksi langsung dengan adanya tanya jawab maupun dialog. Pertanyaan seputar PKH, kali pertama bagi dua Pendamping PKH Kab. Bogor, Lia dan Astuti maju ke panggung untuk menjawab pertanyaan terkait angka kemiskinan yang berhasil mencapai satu digit.

Presiden Jokowi saat sosialisasi PKH beberapa waktu lalu. (foto: ist)

“Kenapa pertanyaan ini penting bagi teman – teman pendamping, karena sekaligus saya sebagai Mensos ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi – tingginya kepada pendamping,  karena saya yakin bahwa turunnya angka kemiskinan, membaiknya gini rasio berdasarkan survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 itu karena keterlibatan peran semua pendamping PKH maupun BPNT,” ucap Agus dihadapan pendamping 1000 KPM PKH.

Pada penerimaan SDM PKH tahun 2019, sekitar 63.000 orang mendaftar dan ingin menjadi bagian dari PKH, tetapi yang diterima hanya 959 orang. “Jadi pesan saya, teman – teman harus bangga dan tingkatkan kerja kita,” imbuh Mensos.

Kunjungan Belajar ke Luar Negeri
Dengan sangat antusias, Mensos mengumumkan bahwa akan adanya kesempatan bagi para Pendamping PKH seluruh Indonesia untuk mengirim SDM PKH Study Banding ke Luar Negeri.

Mensos RI saat kunjungan kerja. (Foto: ist)

Tentunya ada syarat bagi para pendamping yang akan mengikuti  Study Banding_ini yaitu dengan kemampuannya untuk mendorong KPM Graduasi Mandiri yang sebanyak-banyaknya, “Akan adanya proses seleksi, salah satu faktor yang paling penting yang diberikan Kemensos dan saya akan turun langsung yaitu kinerja dari pendamping PKH” ujar Agus, “Dalam kaitannya, paling banyak secara proporsional mencetak KPM – KPM Graduasi Mandiri itu akan menjadi faktor utama di wilayah kerja masing – masing,” tambahnya.

Tahun 2018 Kita secara bersama – sama sudah melakukan kelulusan atau Graduasi Mandiri sebanyak 621.789 KPM. Mensos berharap di tahun 2019 dapat meluluskan minimal 800.000 KPM di seluruh Indonesia. “Perlu kerjasama yang erat dan baik dari seluruh SDM PKH, karena banyak sekali keluarga dan ibu – ibu disana yang juga membutuhkan,” sambung Mensos.

Disamping meluluskan para KPM secara mandiri, Pendamping juga harus melaksanakan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) yaitu menyampaikan pengetahuan seputar Kesehatan Gizi, Pendidikan, Ekonomi, Perlindungan Anak, serta Kesejahteraan Sosial.

Berita ini dilansir dari siaran pers Humas Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial,Kementerian Sosial RI. (*/yr)

CATEGORIES
TAGS
Share This