Maret 2024, Sulawesi Utara Inflasi (Y on Y) 3,82 Persen, Tertinggi di Minahasa Selatan
SULUTDAILY|| Manado – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara merilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi Sulawesi Utara Maret 2024, Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Sulawesi Utara Maret 2024, Perkembangan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara Februari 2024, danPerkembangan Transportasi Laut dan Udara Provinsi Sulawesi Utara Februari 2024, Senin (01/04/2024).
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara, Asim Saputra pada Maret 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Utara sebesar 3,82 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,83.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 6,29 persen dengan IHK sebesar 107,82 dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 2,62 persen dengan IHK sebesar 105,58,” kata Asim saat menyampaikan rilis resmi statistik April 2024.
Ia menjelaskan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 9,52 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,19 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,30 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,89 persen; kelompok transportasi sebesar 1,95 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,66 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,19 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,87 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,28 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,25 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen.
“Tingkat inflasi secara month to month (m-to-m) Provinsi Sulawesi Utara bulan Maret 2024 sebesar 1,07 persen, dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,02 persen,” ujarnya.
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Utara pada bulan Maret 2024 turun 2,84 persen menjadi 111,88 dibandingkan dengan bulan Februari 2024 yang bernilai 115,15.
Perubahan NTP dikarenakan nilai Indeks Harga yang diterima Petani (It) mengalami penurunan sementara nilai Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan. Indeks Harga yang diterima Petani (It) turun sebesar 1,21 persen sementara Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) naik sebesar 1,67 persen.
“NTP secara Year to Date (YTD) atau tahun kalender mengalami penurunan sebesar 0,85 persen. Sedangkan NTP secara Year on Year (YoY) atau tahun ke tahun tetap mengalami kenaikan. Nilai Tukar Petani secara YoY naik 5,44 persen,” kata Asim.
Menurutnya, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) juga mengalami penurunan sebesar 1,55 persen, dari nilai 115,36 pada bulan Februari 2024 menjadi 113,57 pada bulan Maret 2024.
Di wilayah perdesaan terjadi inflasi 2,12 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 3,18 persen; disusul oleh kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran sebesar 1,02 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok Transportasi sebesar 0,02 persen.(Jr)