Ketika Pesawat Tempur TNI AU Tertembak dan Jatuh di Daerah Musuh

SULUTDAILY||Minahasa- Sebuah pesawat tempur TNI AU RI  tertembak dan jatuh di daerah musuh, (Tompaso Minahasa) dalam sebuah operasi tempur.  Pilot sempat keluar dari pesawat menggunakan kursi lontar (Ejection seat) sesaat sebelum pesawatnya hancur menghantam bumi.

Setelah mendapat laporan dan berkoordinasi dengan Pimpinan maka segera di bentuk tim penyelamat gabungan antara Paskhas TNI AU  dan CCT Special Force dari Amerika Serikat untuk mencari dan menyelamatkan personil dan materil yang ikut jatuh bersama pesawat agar jangan sampai jatuh ke tangan musuh.

Latihan bersama Spear Iron 2018Pada malam harinya pukul 19.00 Wita segera tim gabungaan Paskhas TNI AU dan CCT Spesial Force, di terjunkan di area Drop Zone menggunakan pesawat CN 295 di Tompaso, Minahasa. Setelah mendarat dalam keadaan senyap dan aman, tim melakukan kompas malam dan melanjutkan pencarian pesawat dan pilot yang jatuh di daerah musuh.  Setelah menemukan korban pilot, tim selanjutnya mengevakuasi ke daerah aman di luar garis musuh (safe zone).

Selanjutnya pada pagi hari, tim gabungan  mengarahkan dan menuntun pesawat tempur F-16 US Air Force dan TNI AU, untuk melancarkan penembakan dan membombardir  daerah  musuh.  Tim Gabungan melaksanakan operasi dengan mendatangkan Helikopter EC-725 untuk mengevakuasi pilot ke daerah aman di home base.

Demikian  skenario yang dilaksanakan dalam Latihan bersama antara PASKHAS TNI AU dan CCT Special Force dari Amerika Serikat,  bersandi  “ Spear Iron 2018 “ di Lanud Sam Ratulangi. Latihan bersama antara TNI AU dan US PACAF  pada Selasa (20/03/2018). Seperti diketahui, latihan bersama ini  sudah mulai sejak tanggal 12 Maret sampai 23 Maret 2018.

Dalam latihan ini  di terjunkan dari paskhas TNI AU sebanyak 15 personil sedangkan dari CCT special Force sebanyak 9 personil.  Latihan berahir pada siang harinya pukul 10.00 Wita. Menurut Kepala Penerangan Lanud Sam Ratulangi Jhonny Gamansalangi bahwa kegiatan latihan ini turut di dukung oleh pemerintah setempat, baik Kepala Desa, camat,  unsur satuan samping dari Koramil Kakas, pihak Kepolisian  dan Dinas Kesehatan Minahasa. ”Latihan penerjunan malam  yang dilaksanakan di daerah Tompaso Minahasa ini mendapat apresiasi dan perhatian dari masyarakat sekitarnya. Masyarakat yang berbondong – bondong ingin menyaksikan operasi penerjunan di malam hari yang hampir tidak pernah di lakukan sebelumnya di daerah ini,”katanya.  (Jr/*)

TAGS
Share This