Kebijakan Stabilisasi Ekonomi SBY Dinilai Terlambat

SULUT DAILY ||Jakarta- Harry Azhar Azis ,Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR menilai paket kebijakan stabilisasi ekonomi seharusnya dikeluarkan sejak 2009. “Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan kemarin bagus, tapi terlambat. Bila diterapkan sejak tahun pertama SBY menjabat, perekonomian akan lebih baik,” ujarnya  Sabtu (24/08/2013).

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan paket kebijakan stabilisasi ekonomi. Paket ini dikeluarkan untuk merespon anjloknya nilai tukar rupiah dan menurunnya indeks harga saham gabungan yang terjadi dalam sepekan terakhir.

Pemerintah juga meluncurkan aneka kebijakan ini untuk menghadapi lesunya perekonomian global akibat rencana The Fed melakukan tappering off quantitative easing pada September mendatang. Harry meminta pemerintah memprioritaskan aneka kebijakan yang dapat memberikan efek jangka pendek. “Persoalan utama yang harus diatasi ya pelemahan rupiah dan saham,” ujarnya.

Namun legislator Partai Golkar ini terkejut karena pascapengumuman kebijakan, harga rupiah dan saham dalam penutupan perdagangan Jumat sore kembali melemah. Kemarin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali turun 115 poin ke posisi Rp 10.975. Adapun IHSG melemah 1,59 poin atau 0,04 persen ke posisi 4.196,83. “Baru sehari saja responnya begitu,” kata Harry.

Namun dalam sepekan kedepan, ujarnya, kita dapat melihat sejauh mana paket kebijakan ini efektif memperbaiki sentimen pasar. Dia berharap nilai tukar rupiah dan harga saham bisa membaik dalam waktu 30 hari sejak pengumuman kebijakan.(tempo/jbr)

TAGS
Share This