
JFE Narasumber Kebangkitan Florikultura Nasional
SULUTDAILY|| Jakarta – Walikota Tomohon Jimmy Feidie Eman SE Ak (JFE) mendapat kepercayaan menjadi salah satu narasumber dalam dialog Kebangkitan Florikultura dengan materi presentasi Pencapaian Pengembangan Florikultura Kota Tomohon, (24/7-1017) di Gedung Ali Wardhana Kementrian Koordinator Perekonomian RI.
Mengawali pemaparannya, Walikota JFE menyampaikan gambaran umum Kota Tomohon, terutama potensi-potensi sumber daya alam, pertanian, pariwisata maupun tradisi dan budaya masyarakat yang mendukung pengembangan floltikultura di Kota Tomohon.
Selanjutnya, disampaikan pencapaian-pencapaian Kota Tomohon dalam pengembangan florikultura, diantaranya pengembangan varietas bunga yang unggul seperti varietas baru Bunga Krisan yaitu “Krisan Riri” dan “Krisan Kulo” dengan memiliki ukuran lebih besar dibandingkan biasanya.
Selain itu, Walikota JFE menjelaskan tentang pengelolaan show window sebagai tempat belajar, tempat pembibitan, sekaligus tempat wisata. “Sejak awal Pemkot Tomohon telah berkomitmen untuk mengembangkan bunga, hal ini dibuktikan dengan adanya Perda Kota Bunga dan belum dilakukan daerah lain di Indonesia. Kenapa harus bunga, karena dengan melihat potensi alam serta masyarakat maka pengembangan florikultura di Kota Tomohon diharapkan dapat menjadi pengungkit sektor lainnya untuk berkembang, serta memberikan multiplayer effect bagi kesejahteraan masyarakat Kota Tomohon”, jelas Eman.
Dialog yang diselenggarakan Kemenko Bidang Perekonomian RI bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, IPB Bogor dan Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo), diawali dengan Pencanangan Hari Florikultura Indonesia oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, sekaligus membuka secara resmi kegiatan Florikultura Indonesia 2017.
Dalam sambutannya, Menteri Nasution mengharapkan agar momentum Hari Florikultura ini dapat menjadi awal kebangkitan kembali dunia florikultura Indonesia. “Hendaknya menjadi harapan bahwa kegiatan atau program florikultura di Indonesia tidak hanya sampai pada sebatas menggelar pameran, seminar, dan dialog, tetapi yang utama bagaimana menjadikan florikultura memiliki nilai tambah bagi rakyat. Mari jadikan florikultura ini memiliki nilai komersil yang tinggi, melalui program UMKM dan sebagainya,” kata Nasution. (davyt)


