Januari 2023, Kangkung dan Cabe Rawit jadi Penahan Inflasi Kota Manado
SULUTDAILY|| Manado – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Asim Saputra, Rabu (01/02/2023) mengatakan kondisi bulan Januari 2023 Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,36 persen dan inflasi year on year (yoy) sebesar 4,20 persen.
“Dilihat dari inflasi month to month (mtm), Kota Manado menempati urutan ke-10 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-55 secara nasional, sedangkan secara year on year (yoy) Kota Manado menempati urutan ke-12 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-83 secara nasional,” kata Asim.
Menurut Asim, dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) delapan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 23,43 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,17 persen.
” Untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,06 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,61 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,91 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,67 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,58 persen,” ujarnya.
Dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 1,13 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen, sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan.
Ia juga menjelaskan penyumbang inflasi terbesar secara year on year (yoy) pada bulan Januari yaitu angkutan udara sebesar 0,9968 persen dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu kangkung sebesar 0,1681 persen.
“Secara month to month (mtm), penyumbang inflasi terbesar bulan Januari 2023 yaitu beras sebesar 0,1594 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah cabai rawit sebesar 0,1028 persen,” kata Asim.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, inflasi year on year (yoy) tertinggi terjadi di Kota Kotabaru sebesar 7,78 persen dan terendah terjadi di Kota Sorong sebesar 3,23 persen. (Jr)