Harga Anjlok Karena “Virus” Babi, Masyarakat Tareran Minsel Takut Konsumsi Babi.

Harga Anjlok Karena “Virus” Babi, Masyarakat Tareran Minsel Takut Konsumsi Babi.

Fenomena kematian ratusan ekor Babi secara mendadak membuat kerugian besar bagi sebagian besar peternak di kecamatan Tareran yang diungkap oleh puluhan peternak dan pedagang. Dari data yang dirangkum pemerintah kecamatan Tareran dalam waktu 2 minggu terakhir sudah ada ratusan babi yang mati mendadak. “Dalam 2 minggu terakhir ini sudah ada 126 ekor babi yang mati mendadak dan sudah kami laporkan hal ini ke Bupati Minahasa Selatan” Ucap Hizkia Kondoi Camat Tareran. Dari jumlah diatas disinyalir masih ada puluhan ekor babi yang mati mendadak tidak terdata atau tidak dilaporkan oleh peternak babi.
Royle Supit salah satu Pedagang (tukang potong) babi di kecamatan Tareran menjelaskan dampak dari kejadian ini omset dari pedagang babi menurun drastis karena berkurangnya minat masyarakat mengkonsumsi daging Babi. “Sangat berkurang pendapatan kami pedagang saat ini karena banyaknya babi yang mati mendadak. Masyarakat sudah tidak lagi ingin membeli daging babi penurunan ini sangat terasa pada kalangan peternak dan pedagang” ucap Olle
Masyarakat Tareran menginginkan tindaklanjut dari pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan untuk segera membentuk Tim dari Dinas terkait serta unsur pimpinan kecamatan dan peternak Babi lokal dalam mencari solusi, mengharapkan juga ada sosialisasi besar dalam penanggulangan issu Virus Babi di kecamatan Tareran.

CATEGORIES
Share This