Ditanya Penertiban Penambang Ilegal Alat Berat, Kapolres Mitra: Kita Menunggu Itu…

Aktivitas penambangan emas ilegal dengan alat berat di wilayah Ratatotok. Inzet: Kapolres AKBP Rudi Hartono.

SULUTDAILY|| Ratahan – Aktifitas tambang ilegal dengan menggunakan alat berat di wilayah Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) kian memprihatinkan.

Komitmen aparat penegak hukum dalam memberangus para pelaku usaha tambang emas ilegal yang kebanyakan diduga dilakukan oknum warga negara asing dipertanyakan.

Bahkan, Kepala Kepolisian Resort Minahasa Tenggara (Kapolres) Mitra AKBP Rudi Hartono, kelihatan ‘setengah hati’ alias tunggu bola dalam melakukan penindakan aktifitas tambang ilegal dengan alat berat.

Sikap ini pun berbanding terbalik ketika aparat kepolisian melakukan penertiban kepada warga masyarakat yang melakukan kegiatan penambangan secara manual yang diketahui berada di wilayah PT Bangkit Limpoga Jaya (BLJ).

Lantas, apa bedanya rakyat yang melakukan penambangan ilegal secara manual dengan para pelaku penambangan ilegal yang menggunakan alat berat di wilayah Alason dan sekitarnya?

Dikonfirmasi media ini, Kapolres Mitra AKBP Rudi Hartono menjawab, pihaknya sebelumnya sudah memberikan statemen berupa dukungan terhadap langkah Pemkab Mitra melalui Bupati James Sumendap terkait penutupan aktivitas tambang ilegal.

“Kan.. so ada statement pak bupati yg saya dukung… bahwa tambang2 akan ditertibkan….” Tulis Kapolres Rudi Hartono menjawab wartawan via grup WhatsApp Media Center Polres Mitra, Jumat 18 Februari 2022.

“Kita menunggu itu.. yg lebih berkompeten untuk menentukan perijinan kalau di Mitra kan Dinas Lingkungan Hidup…” Sambung Kapolres yang terkesan keluar dari substansi pertanyaan wartawan.

Ketika ditanya apakah pihaknya akan melakukan penertiban, dan kapan waktunya, Kapolres Rudi Hartono enggan merespon dan mengalihkan pembicarakan pada persoalan lain.

Sikap Kapolres Mitra ini pun menimbulkan beragam spekulasi dari berbagai pihak. “Jika sikap beliau terkesan dingin bahkan ada keraguan untuk bertindak, ini patut diduga bisa saja karena memang harus diamankan atau bisa juga karena para penambang ilegal itu memberikan setoran,” beber sejumlah sumber. (***)

CATEGORIES
Share This