
Bagaikan CR7, PDI Perjuangan Dikawal Ketat Sejumlah Parpol Dalam Pembentukan AKD
Foto - 30 Anggota Dewan Periode 2019-2024
SULUTDAILY||Bitung-Meski menjadi jawara dalam perolehan kursi di DPRD Bitung, PDI Perjuangan bagaikan Cristiano Ronaldo (CR7) yang sering dijaga atau dikawal ketat oleh 3 sampai 4 pemain belakang dalam laga di lapangan hijau agar tidak lagi berkutik.
PDI Perjuangan dalam pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dibayang-bayangi oleh 3 partai yakni NasDem, PKPI dan Golkar yang menurut rumor sedang berkoalisi untuk merebut pimpinan di Komisi 1, 2, 3, Badan Anggaran, Badan Musyawarah, Badan Kehormatan, dan Badan Pembentukan Peraturan Daerah.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan kota Bitung, Aldo Nova Ratungalo saat dikonfirmasi hal tersebut pada hari Selasa (20/08/2019) mengatakan, partainya tidak terlalu fokus dalam pimpinan AKD. Kami tengah sibuk menyusun program kerja internal di lembaga Dewan. Lewat fraksi yang nantinya akan terbentuk PDI Perjuangan ingin mengabdi kepada rakyat.
“Ini kan fraksi belum resmi. Makanya kita manfaatkan waktu untuk menyusun program kerja. Program kerja tersebut menyesuaikan dengan tugas kita sebagai anggota Dewan, sekaligus mengakomodir aspirasi warga dan konstituen yang kita terima,” jelas Aldo.
Intinya kata dia, PDI Perjuangan lebih fokus melayani keinginan warga terhadap kinerja lembaga Dewan, ketimbang berjibaku dengan kepentingan politis bersifat individu.
“Tapi kita akan mendukung siapa saja yang terpilih memimpin AKD. Kita akan bekerjasama untuk berbuat yang terbaik,” bebernya.
Di luar koalisi tiga partai di atas ada empat partai lain yang juga melakukan hal serupa. Namun bedanya empat partai ini wajib bergabung karena jumlah kursi tak mencukupi untuk membentuk fraksi sendiri. Empat partai itu adalah Demokrat, PAN, Gerindra dan Perindo. Demokrat dan Perindo sudah pasti bergabung jadi satu fraksi, demikian juga dengan PAN dan Gerindra.
Terkait pembentukan AKD kader PAN angkat Hasan Suga mengatakan bahwa, sampai detik ini partainya belum menentukan sikap bergabung ke mana,
“Kita masih lihat perkembangan. Ini juga tergantung pembicaraan di tingkat ketua partai. Kami sebagai kader akan ikut apa keputusan pimpinan,” katanya.
Hasan salah satu anggota dewan yang dikenal sangat vokal ini mempunyai penilaian lain terkait pembentukan AKD. Ia menganggap koalisi yang dibangun belum tentu akan satu suara,
“Yang satu partai saja bisa berbeda, apalagi kalau cuma satu fraksi. Bagi saya tidak ada jaminan akan bulat satu suara. Masalahnya pilihan ini kan ditentukan per orang,” jelas Hasan sembari menambahkan, jika seandainya empat partai tersisa bergabung dengan PDI Perjuangan, maka pertarungan dalam perebutan AKD akan ketat. Sebab jumlah kursi poros NasDem, PKP Indonesia dan Golkar bisa disaingi poros tersebut. Yang satu punya kekuatan 14 kursi, satunya lagi 13 kursi.
(romo)