Tragedi Rabu Kelabu, Manado Lumpuh Total
SULUTDAILY|| Manado- Hari ini, Rabu (15/01/2014) sejak pagi tadi Kota Manado benar benar lumpuh akibat banjir dan longsor yang menghiasi sebagian Kota Manado. Seluruh pusat pertokoan/mall ditutup, sekolah diliburkan dan kantor-kantor tidak bisa melakukan aktivitas dan bahkan banyak yang terjebak dalam kantornya.
Beberapa titik banjir seperti di wilayah KONI Manado, Ranotana, Jalan Betesda Sario, Seputaran Pakowa, Jalan Siswa, Jalan Ahmad Yani Sario dekat restaurant Idaman, Jl Samrat-Wanea, Tanjung Batu, Citra Land, Tikala, Paal 2, Jl dr Sutomo, Banjer, Perkamil Wawonasa, Kampung Ternate
Meski sedang bertugas diluar daerah, Walikota Manado Vecky Lumentut meminta agar warga tetap waspada dan segera meninggalkan tempat yang rawan banjir dan longsor terutama mereka yang tinggal dibantaran sungai. Dibawah koordinasi dengan Wakil Walikota Harly Mangindaan Pemkot Manado bersama instansi terkait membuka posko komando untuk penyelamatan korban bencana, posko kesehatan dan dapur umum.
Sementara itu, hingga malam ini kses jalan menuju Manado sudah terputus sejak pagi karena longsor di wilayah Tinoor dan Tanggari. Kemudian putusnya jembatan dan juga terjadinya longsor di wilayah Minsel. Selain itu bencana juga terjadi di Minahasa dan Bitung.
Gubernur Sulut, SH Sarundajang saat memantau situasi banjir menghimbau masyarakat yang bermukim di daerah sungai dan dataran tinggi dengan kemiringan beresiko longsor agar waspada.
Gubernur Sarundajang pun yang hendak berkeliling memantau sejumlah lokasi banjir ikut terjebak ketika melintas di lapangan Sparta Tikala. Saat itu Sarundajang melakukan pemantauan menggunakan kendaraan dinas Land Cruiser dengan nomor polisi DB 111 S berwaran hitam. Namun baru sampai di wilayah Tikala orang nomor satu di Sulut itu memutuskan untuk kembali ke kantor gubernur karena mobil yang ditumpanginya terendam air.
Lokasi kantor Walikota Manado di Tikala memang termasuk banjir cukup parah, sejumlah pemilik mobil yang terparkir di halaman kantor harus iklas melihat mobilnya terendam banjir sampai tak terlihat.
Hingga malam ini, Manado masih mencekam karena dilokasi yang terkena banjir lampu belum bisa dinyalakan. General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Santoso Januwarsono melalui Deputi Komunikasi dan Humas, Lefrand Maleke mengatakan pemadaman listrik dikarenakan banyaknya kerusakan jaringan akibat terkena pohon tumbang.
Menurutnya, aliran listrik tidak semuanya padam, karena ada beberapa wilayah yang tidak terkena dampak bencana. Namun listrik harus dipadamkan karena adanya permintaan warga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
‘’ Semoga malam ini hujan berhenti dan besok banjirnya sudah surut,’’kata Selvi warga Tikala yang ikut mengungsi karena rumahnya tergenang air. Hingga saat ini sudah ada 15 korban tewas, ribuan rumah tergenang air. (JbR)
Tragedi Rabu Kelabu, Manado Lumpuh Total