
2018, DBD di Manado Meningkat jadi 231 Kasus
SULUTDAILY|| Manado-Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan SE mengatakan sesuai data kasus DBD tahun 2018 di Kota Manado mengalami peningkatan yakni 231 kasus, dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 142 kasus.
“Ini memang siklus 10 tahunan dan salah satu faktor penyebab yakni meningkatnya perkembangan penduduk di Kota Manado. Arus urbanisasi pertumbuhannya cukup pesat, terjadi kepadatan penduduk di kota ini, kalau kebersihan lingkungan tidak dipelihara dengan baik, kalau masyarakat tidak punya kesadaran untuk menjaga lingkungannya bersih, maka tentu penyakit-penyakit seperti ini tetap akan terjadi,” kata Wawali Mor Bastiaan usai mendatangi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandouw Malalayang, untuk melihat dari dekat keberadaan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di Rumah Sakit tersebut, Rabu (09/01/2018).
Didampingi Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga (TP-PKK) Manado Imelda Bastiaan Markus SE, Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr Marini Kapojos dan Camat Malalayang Deasy Kalalo, Wawali Mor Bastiaan mengunjungi satu persatu pasien DBD yang umumnya anak-anak di Instalasi Rawat Inap (Irina) E itu. Saat di RS, Wawali di sambut oleh dr Suryadi Tatura dan tim dokter yang menangani langsung pasien.
Terkait DBD di Kota Manado, Pemerintah Kota Manado belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) sambil menunggu data dari rumah sakit maupun Puskesmas . “Sekarang ini, kami masih mengumpulkan data-data pasien DBD di Kota Manado dari seluruh rumah sakit sampai Puskesmas untuk digunakan sebagai acuan penetapan KLB,” tukasnya.
Langkah yang dilakukan Pemkot Manado adalah melaksanakan penyemprotan atau fogging pada wilayah yang ditemukan adanya kasus DBD dan itu telah dilakukan Pak Walikota Vicky lalu di sejumlah lokasi pekuburan dan sekolah-sekolah. ‘’ Masyarakat harus memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan baik di rumah maupun lingkungan sekitar. Dengan terus menerapkan program 3 M yakni menutup, menguras dan menimbun tempat penampungan air maupun bahan plastik seperti botol, kaleng yang menjadi biang pertumbuhan jentik nyamuk DBD tersebut,’’jelasnya (Jr/pemhum)