Waruga Di Minut Perlu ‘Sentuhan’
SULUT DAILY|| Minut- Keberada an waruga di Kabupaten Minut kini terbengkalai dan nampaknya tak ada perhatian dari instansi terkait. Waruga adalah satu dari sekian banyak bukti peradaban suku Teranak Tonsea yang tersebar di Desa Sawangan, Airmadidi Bawah, Raprap, Sukur, Suwaan, Tumalungtung, Kaima, Kauditan, Matungkas, Laikit, Likupang, Kawangkoan, dan Maumbi. Nah, nilai budaya dari waruga-waruga tersebut mampu menciptakan pesona bagi para turis lokal maupun mancanegara.
‘’Namun sayang, kini keberadaan waruga tersebut dalam kondisi terbengkalai. Instansi terkait pun dalam hal ini Dinas Pariwisata sepertinya tak ada perhatian,” tukas Royke Makawalang, tokoh masyarakat Airmadidi.
Demikian halnya, beberapa waruga yang tersisa di Maumbi Minahasa Utara tidak dimaksimalkan menjadi tempat kunjungan wisata. Begitu pula dengan Monumen Walanda Maramis di desa yang sama. Begitu pula dengan monumen Walanda Maramis. Tempat itu hanya terlihat ramai ketika hari-hari raya. Hampir tidak ada pengunjung yang secara konstan bergantian mengunjungi tempat itu.
Kepala Dinas Pariwisata Minahasa Utara, Rita Rumokoy mengatakan kedua tempat wisata bukan bagian tugas mereka. Waruga di Maumbi merupakan bagian perhatian Balai Pelestarian Peninggalan Sejarah di Gorontalo. Sedangkan Monumen Walanda Maramis merupakan tanggungjawab Dinas Sosial. (komentar/jbr)