Tantangan Pancasila di Era Disrupsi

Tantangan Pancasila di Era Disrupsi

Oleh;  Nathalia Kenny Merian Mamonto, M.Th

Hari ini tepatnya tanggal 1 juni Pancasila lahir sebagai dasar dan falsafah negara Republik Indonesia.  Sebagai dasar dan falsafah negara Pancasila telah menjadi landasan bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dalam hal ini saya melihat ada empath al penting yang menjadi tantangan namun juga dapat menjadi sebuah kekuatan.

Namun, di era disrupsi saat ini, tantangan terhadap nilai-nilai Pancasila semakin kompleks. Dalam konteks ini, perlu dilakukan refleksi kritis terhadap bagaimana Pancasila dapat tetap relevan dalam menghadapi tantangan global yang semakin dinamis dan kompleks.

Tantangan Multikulturalisme

Konsep multikulturalisme yang adalah sebuah konsep dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta adanya pengakuan akan adanya nilai-nilai demokrasi dengan harapan pemahaman akan konsep tersebut dapat melahirkan cara pemikiran yang baru dan mampu memperkuat eksistensi keberagaman budaya yang bisa memperkokoh serta mempersatukan dan hal tersebut perlu diwariskan dan dilatih pada negerasi selanjutnya sebagai pengikat antar budaya .

Untuk itu diperlukan upaya untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai landasan bersama dalam keberagaman, serta mendorong  toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan dan hal ini dapat dilakukan melalui penguatan dalam proses Pendidikan formal di sekolah tentunya.

Namun tak pelak  hal ini juga menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Pancasila di era disrupsi dimana multikulturalisme  dalam masyarakat yang semakin beragam secara budaya, agama, dan etnis rawan adanya disintegrasi dalam hal ini adalah penting untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

Tantangan Teknologi

Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga memberikan tantangan bagi Pancasila. Teknologi dapat memudahkan akses informasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, namun juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti polarisasi masyarakat dan pelanggaran hak asasi manusia.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan teknologi yang berbasis nilai Pancasila, serta mengedepankan aspek etika dan keadilan dalam penggunaannya.

Tantangan Globalisasi

Globalisasi membawa dampak signifikan bagi negara-negara di seluruh dunia. Indonesia sebagai negara yang terbuka terhadap dunia juga tidak luput dari dampak globalisasi ini.

Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga kedaulatan negara dan kepentingan nasional, sambil tetap membuka diri terhadap perkembangan global.

Dalam hal ini, Pancasila dapat menjadi landasan untuk membangun hubungan internasional yang seimbang dan saling menguntungkan.

Tantangan Keadilan Sosial

Keadilan sosial merupakan salah satu pilar utama Pancasila. Namun, di era distribusi saat ini, kesenjangan sosial semakin membesar dan ketimpangan ekonomi semakin merajalela.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan nasional. Hal ini dapat diwujudkan dengan memperkuat sistem redistribusi kekayaan dan pemerataan kesempatan.

Dalam era disrupsi yang semakin kompleks, Pancasila tetap menjadi landasan utama bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Namun, tantangan terhadap nilai-nilai Pancasila semakin kompleks dan perlu ditangani dengan refleksi kritis dan upaya konkret.

Perlu dilakukan upaya untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam keberagaman, mengembangkan teknologi yang berbasis nilai Pancasila, menjaga kedaulatan negara dalam menghadapi globalisasi, serta meningkatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.(*)

(Penulis Wakil Ketua DPC Gerindra Minahasa dan Wakil Ketua PD Gekira Sulut).

CATEGORIES
Share This