Sinergikan Program Destana RMC 3 Gelar Rakor ke-4 di Aryaduta Manado

Sinergikan Program Destana RMC 3 Gelar Rakor ke-4 di Aryaduta Manado

MANADO – Program Desa Tangguh Bencana (Destana) sebagai program unggulan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam upaya untuk mengurangi risiko jika bencana itu terjadi. Terkait hal itulah sehingga BNPB konsisten menerapkan konsep ini di 6 desa yang ada di Kabupaten Minahasa Utara dan 6 kelurahan di Kota Bitung melalui Regional Management Consultant (RMC) Wilayah 3.

SINERGI – Suasana Pembukaan Rakor di Hotel Aryaduta Manado, Selasa (19/03/2021)

Pada Selasa-Rabu, 19-20 Maret 2024 di Hotel Aryaduta Manado pihak RMC Wilayah 3 PT. Prismaita Cipta Kreasi mengelar rapat koordinasi dihadiri berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, dan OPD terkait dari tingkat Provinsi Sulawesi Utara. Rakor ini merupakan kali keempat melibatkan OPD dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas PMD, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Dinas Lingkungan Hidup.

Robert Irwan selaku Tenaga Ahli (TA) Bidang Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas RMC Wilayah 3, mengatakan peranan OPD sangat penting dalam upaya pencegahan bencana terkait program Destana. OPD terkait diharapkan bisa sinergi dengan mengadakan kegiatan yang saling menopang misalnya Dinas Lingkungan Hidup yang menopang program mitigasi berbasis vegetasi (penghijauan, red) berdasarkan titik rawan yang sudah ditentukan masyarakat desa.

“Destana merupakan program yang bertitik tolak dari partisipasi masyarakat artinya pecegahan dan kesiapsiagaan itu dilakukan oleh masyarakat desa itu sendiri. Program ini sudah hampir selesai di Provinsi Sulawesi Utara secara kurikulum, namun sasaran utamanya bahwa program ini akan terus-menerus dilakukan masyarakat desa tersebut dan bisa diimitasi atau ditiru secara positif oleh desa lain yang ada di pesisir atau yang ada didaerah rawan bencana alam di mana saja,”  ungkapnya.

Alasan ini pula yang membuat pihak RMC Wilayah 3 rutin mengelar Rakor. “Selain untuk sinergi, diharapkan OPD melalui program-program kerjanya yang hampir mirip atau sekiranya akan ‘bersentuhan’ dengan Destana, tidak akan tumpang-tindih sehingga Destana ini menjadi kekuatan negara yang berasal dari kesiap-siagaan masyarakat desa,” ungkap Robert Irwan.

Senada diungkapkan Gazali Ibrahim TA RMC Wilayah 3 lainnya. Ia mengingatkan komitmen pemerintah khususnya Provinsi Sulawesi Utara yang juga berada di daerah Ring of Fire (cincin api) dan sangat rawan akan terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami. “Bencana alam bisa terjadi secara tiba-tiba dan bisa memakan korban nyawa maupun materiil. Semua kita tidak mengharapkan hal itu terjadi karena itulah pencegahan dalam hal kesiapsiagaan secara mendetail patut diketahui semua elemen masyarakat di mulai dari desa atau kelurahan yang rawan bencana dan harus didukung oleh OPD terkait,” jelasnya.

KOLABORASI – Foto bersama peserta Rakor

Adapun sampai saat ini RMC Wilayah 3 ada 4 provinsi yang menjadi sasaran pilot projek ini, yaitu Provinsi Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Utara. Program atau projek ini merupakan kerjasama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) dan The World Bank.(*)

Dokumentasi kegiatan Rakor dan Destana:

Diskusi dan presentasi setiap program kolaborasi OPD menjadi formula utama Rakor.
Pihak BPBD Minahasa Utara sedang menyampaikan tanggapan mereka terkait Destana
Suasana rakor
MENJANGKAU MASYARAKAT – Selain melalui sosialisasi tatap muka, Pihak RMC3 juga melakukan sosialisasi melalui alat peraga spanduk, poster, flyer dan kalender selain door to door dan melalui penyampaian di komunitas atau organisasi yang ada di tingkat desa
MENJANGKAU MASYARAKAT – Kalander destana menjangkau warga desa
SOSIALISASI oleh fasilitator desa

CATEGORIES
TAGS
Share This