Rusak Kebun Raya Lewat Tambang Ilegal, Pemerhati Desak Segera Tangkap Bos Sukses Kiki Mewo
SULUTDAILY|| Ratahan – Aktivitas tambang emas ilegal di kawasan Kebun Raya Megawati Soekarnoputri Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), kembali jadi sorotan tajam publik. Kawasan konservasi yang semestinya dijaga sebagai warisan lingkungan, kian rusak akibat praktik tambang ilegal yang terus beroperasi tanpa tersentuh aparat penegak hukum.
Nama Kiki Mewo kini mencuat sebagai sosok yang diduga kuat berada di balik gurita bisnis tambang emas ilegal di kawasan tersebut. Ia disebut-sebut sebagai pengusaha yang sukses besar dari hasil eksploitasi liar kawasan konservasi, bahkan diduga memiliki jaringan kuat yang membuatnya seolah kebal hukum.
Ironisnya, di tengah tudingan dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, Kiki Mewo justru kerap memamerkan gaya hidup glamor di media sosial. Ia tampak menikmati waktu santai di berbagai tempat hiburan malam mewah, mulai dari Bali hingga sejumlah kota besar di luar daerah, memamerkan kemewahan hidup yang kontras dengan kehancuran alam Ratatotok yang disebabkannya.
Sejumlah sumber terpercaya menduga, keberaniannya bersikap bebas seperti itu tak lepas dari adanya “pintu belakang” yang ikut melindungi bisnis ilegalnya. Kiki Mewo diyakini memiliki koneksi kuat yang membuat aparat penegak hukum tampak bungkam dan tak berdaya menghadapi pelaku perusakan kawasan konservasi negara.
“Kebun Raya Megawati bukan tempat cari untung bagi mafia tambang. Ini simbol konservasi nasional yang harus dilindungi. Kalau aparat terus diam, publik akan percaya ada permainan kotor di balik pembiaran ini. Ini bukan sekadar tambang ilegal, ini bentuk pengkhianatan terhadap negara,” tegas pemerhati Mitra, Veppy Rambi.
Kerusakan ekosistem di Kebun Raya Ratatotok kini makin parah. Selain merusak lingkungan, aktivitas tambang liar juga mengancam keselamatan warga sekitar. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata dari aparat untuk menindak Kiki Mewo dan jaringannya.
Publik pun makin geram. Desakan agar penegak hukum menangkap Kiki Mewo dan mengungkap siapa di balik “siluman” yang melindunginya semakin keras terdengar. Pertanyaan besar pun menggantung di udara, apakah hukum masih tajam ke atas, atau sudah benar-benar tumpul di hadapan uang dan pengaruh? (***)
