Runtuwene: ‘Diduga’ Demi Zona Nyaman, Serapan PAD Tidak Maksimal

SULUTDAILY|| Tomohon – Menyikapi adanya ungkapan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah Kota Tomohon Drs Herry E Mogi terkait terbatasnya APBD Kota Tomohon terhadap peningkatan pendapatan aparatur maupun tenaga – tenaga kontrak melalui kenaikan tunjangan, disikapi Tokoh Pejuang Pembentukan Kota Tomohon Harry Runtuwene, (26/10/2020).

Saat diminta tanggapannya, Runtuwene mengatakan ungkapan tersebut merupakan sebuah kenyataan atas lemahnya Pemerintah Kota Tomohon dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), padahal banyak potensi yang alami salah kelola.

“Contohnya, hasil pendapatan PD Pasar Tomohon yang hingga saat ini tidak memberikan nilai tambah bagi PAD. Apakah ini disengaja atau tidak, yang pasti pemerintahan di Kota Tomohon gagal terhadap langkah memanfaatkan PAD dari pasar,” ujar Runtuwene.

Malahan, Runtuwene menegaskan sistim PAD yang menggunakan pola target jumlah dengan nilai tertentu merupakan sebuah manajemen yang kurang profesional dan hanya dijalankan seadanya, sekaligus menyiapkan berbagai peluang tata kelola tidak maksimal.

“Sebenarnya, hal peningkatan PAD wajib memanfaatkan semua sumber yang sah, hingga beberapa pos pendapatan dalam pengelolaan keuangan wajib disahkan sesuai aturan. Begitu pula dengan membangun sinergitas bersama Pemerintah Provinsi Sulut maupun pemerintah pusat, hingga mendapatkan dana hibah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Jangan bermain dalam zona aman kenikmatan kekuasaan,” tutup Runtuwene. (davyt)

CATEGORIES
Share This