Infeksi Saluran Kemih
Penulis: Maria M.L Lengkong, Mahasiswa Semester 4 Prodi Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Della Salle Manado
APA itu ISK ?
ISK atau Infeksi Saluran Kemih adalah kondisi ketika organ yang termasuk dalam system perkemihan yaitu ginjal,ureter,kandung kemih dan uretra mengalami infeksi. Umumnya ISK terjadi pada kandung kemih dan uretra.
Berawal dari ginjal, zat sisa dalam darah disaring dan dikeluarkan dalam bentuk urine. Kemudian urine dialirkan dari ginjal melalui ureter menuju kandung kemih. Setelah ditampung di kandung kemih, urine kemudian dibuang dari tubuh melalui saluran pelepasan yang disebut uretra bermuara ke lubang kencing.
Data dari Departemen Kesehatan RI tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah penderita penyakit infeksi saluran kemih atau ISK mnecapai 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahun. Kasus ISK cukup banyak terjadi pada usia anak-anak sampai dengan lansia.
Berdasarkan bagian yang terinfeksi, ISK terbagi menjadi ISK atas dan ISK bawah. ISK atas merupakan infeksi yang terjadi di bagian atas kandung kemih, yaitu di ginjal dan ureter. Sedangkan ISK bawah adalah infeksi pada kandung kemih bagian bawah, yaitu kandung kemih dan uretra.
Gejala yang biasanya dikeluhkan oleh penderita antara lain rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil meningkat tapi hanya sedikit urine yang keluar, rasa tidak nyaman di perut bawah dan panggul urine berwarna gelap dan berbau tidak sedap.
Terdapat darah di dalam urine (hematuria), demam dan tidak enak badan
Infeksi saluran kemih merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang bertumbuh di dalam saluran kemih manusia yang melibatkan ginjal, ureter, ataupun uretra.
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh berbagai macam bakteri diantaranya E. Coli, kleproteus, acinobacter, dan enterococu faecali, namun 90% disebabkan oleh E.Coli.
Faktor faktor yang mempengaruhi antara lain adalah, personal hygiene, menahan buang air kecil, dan kurangnya asupan air putih.
Infeksi kandung kemih ringan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Namun untuk membantu meredakan gejala, pasien bisa melakukan beberapa hal berikut di rumah:
• Banyak minum air putih agar kadar cairan di dalam tubuh tetap terjaga.
• Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen.
• Hindari minum kopi, minuman beralkohol, dan mengonsumsi makanan pedas sampai infeksi sembuh.
• Kompres hangat perut bagian bawah atau berendam di dalam air hangat 15-20 menit untuk meredakan nyeri.
• Hindari berhubungan seksual sampai infeksi benar-benar sembuh.
Pada infeksi kandung kemih yang tergolong berat, pengobatannya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika infeksi kandung kemih disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai dengan tingkat keparahan.
Untuk mengobati infeksi kandung kemih yang disebabkan oleh selain bakteri, dokter akan menjalankan metode pengobatan berikut:
• Pemberian obat pereda nyeri dan antidepresan.
• Pemberian cairan khusus, seperti dimetil sulfoksida untuk membersihkan kandung kemih
• Terapi peregangan kandung kemih (hidrodistensi) untuk meredakan nyeri dengan memasukkan cairan atau gas ke kandung kemih.
• Operasi, seperti operasi pembesaran kandung kemih (sistoplasti), pengangkatan kandung kemih (sistektomi), dan pengalihan aliran urine agar normal (diversi urinarius).
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi kandung kemih:
• Jangan menunda saat muncul keinginan untuk buang air kecil
• Banyak minum air putih, minimal 8 gelas dalam sehari
• Hindari mandi dengan cara berendam
• Jangan menggunakan sabun atau parfum di area kemaluan
• Gunakan pakaian dalam berbahan katun dan ganti setiap hari
• Usahakan buang air kecil sebelum dan setelah berhubungan seks
• Bagi wanita, biasakan menyeka area genital dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil atau buang air besar
• Hindari pemakaian alat kontrasepsi jenis diafragma atau yang mengandung spermisida.
Jadi sekarang sudah tahu kan cara pencegahannya, tidak perlu panik dan segeralah periksakan diri kedokter. Dan dengan cara pencegahan diatas diharapkan untuk meminimalkan penderita ISK.(**)