Indonesia Siaga Virus Corona, Ini Langkah Kemenkes
SULUTDAILY|| Jakarta – Virus corona merupakan sekelompok jenis virus yang memengaruhi saluran pernapasan dan salah satunya pernah menyebabkan munculnya wabah severe acute respiratory infection (SARS) di dunia. Virus yang mulanya teridentifikasi menyerang ratusan warga di Wuhan, Tiongkok, kini semakin menyebar ke negara lainnya, seperti Korea Selatan, Thailand, Singapura, hingga Amerika Serikat.
Kemunculan penyakit misterius di wilayah Wuhan, Tiongkok, tentu membuat banyak orang menjadi resah. Pasalnya, tidak hanya kemunculannya yang tergolong cepat dan tiba-tiba, penyakit ini belum diketahui asal dan cara penyembuhannya.
Orang yang terkena virus corona disebut mengalami serangkaian gejala mirip pneumonia, seperti batuk, demam, sesak napas, dan gangguan pernapasan lainnya. Pada kasus yang parah, infeksi virus dapat menyebabkan pneumonia, SARS, gagal ginjal, bahkan kematian.
Menurut seorang peneliti asal Tiongkok bernama Xu Jianguo, wabah penyakit misterius yang meresahkan masyarakat disebabkan oleh jenis virus baru yang termasuk dalam kelompok virus corona tipe 2019-nCoV.
Indonesia pun sudah siaga satu menjaga seluruh titik yang mungkin dapat menjadi pintu masuk penyebaran virus korona di Indonesia. Sebagai langkah pencegahan, pemerintah Indonesia pun telah melakukan cara mencegah penyebaran virus korona.
Berikut ini langkah-langkah pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengimbau cara mencegah penyebaran virus korona dari Tiongkok
Pertama, Meningkatkan perilaku dan pengetahuan masyarakat
Cara mencegah penyebaran virus korona dari Tiongkok dari Kemenkes RI yang utama adalah meningkatkan perilaku dan pengetahuan masyarakat. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Anung Sugihantono menyatakan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik menghadapi penyebaran wabah virus korona.
Dirjen Anung meminta agar masyarakat tetap memperhatikan perkembangan informasi yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan setempat dan Kementerian Kesehatan RI. Jika Anda atau kerabat Anda merasakan gejala umum dari pneumonia, seperti demam, batuk, dan sulit bernapas segera konsultasikan ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.
Kedua, Menerapkan pola hidup sehat dan bersih
Pemerintah meminta masyarakat agar senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih:
- Selalu menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun selama 20 detik lalu bilas.
- Menerapkan etika batuk dan bersin yang baik dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan baju sehingga tidak menularkan ke orang lain.
- Makan makanan bergizi seimbang.
- Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.
- Melakukan olahraga minimal setengah jam setiap hari
- Cukup istirahat.
- Segera berobat jika sakit.
Ketiga, Meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat yang ingin pergi ke Tiongkok
Dirjen Anung mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke Tiongkok, termasuk ke Hongkong, Wuhan, atau Beijing agar memperhatikan perkembangan penyebaran virus korona ini. Ia juga mengimbau agar selama di Tiongkok menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup.
Termasuk untuk menghindari konsumsi makanan laut sementara. Jika dalam perjalanan Anda berinteraksi dengan orang yang mengalami gejala demam, batuk, sulit bernapas, atau mungkin jatuh sakit dengan gejala yang sama, agar segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Keempat, Meningkatkan penjagaan pintu masuk negara
Cara pencegahan penyebaran virus korona yang dilakukan Kemenkes RI berikutnya adalah meningkatkan penjagaan.
Melalui surat nomor PM.04.02/III/43/2020, tanggal 5 Januari 2020, Dirjen Anung telah mengimbau cara pencegahan penyebaran virus korona kepada beberapa instansi pemerintah.
Mulai dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Rumah Sakit TNI/Polri, hingga seluruh rumah sakit provinsi di Indonesia, diimbau untuk melakukan cara pencegahan virus korona sebagai berikut:
- Melakukan deteksi, pencegahan, respon apabila menemukan pasien dengan gejala pneumonia berat, seperti yang terjadi di Wuhan, Tiongkok.
- Melakukan perawatan, pengobatan, isolasi, dan investigasi guna mencegah penyebaran penyakit meluas dan berpotensi menjadi kejadian luar biasa atau wabah.
- Melakukan deteksi, pencegahan, dan respon terhadap kemungkinan masuknya pasien pneumonia berat dari luar negeri, termasuk dari tiongkok, ke Indonesia melalui bandara, pelabuhan, dan batas negara yang mencakup langkah aktivasi alat thermal scanner.
- Memantau kemungkinan penemuan virus atau mikroorganisme baru dari hasil pemeriksaan laboratorium pasien pneumonia berat
- Memantau perkembangan penyakit pneumonia berat yang belum diketahui penyebabnya di dunia agar dapat segera dilakukan langkah untuk mencegah penyebaran virus korona baru di Indonesia.
Peralatan logistik, seperti alat skrining, alat pelindung diri, dan masker sudah disiapkan di seluruh pintu masuk Indonesia, terutama di 19 daerah yang menerima penerbangan langsung dari Tiongkok. Sejumlah wilayah tersebut, termasuk Jakarta, Tangerang, Bandar Lampung, Padang, Tarakan, Balikpapan, Manokwari, Sampit, Bandung, Jambi, Tanjung Balai Karimun, Samarinda, Palembang, Tanjung Pinang, Denpasar, Surabaya, Batam, Belitung, dan Manado.
Kelima, Memperbanyak pelayanan kesehatan
Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus korona, pemerintah Indonesia telah menyiapkan 100 rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan untuk penyakit yang baru muncul.
Keseratus fasilitas medis tersebut sebelumnya pernah menangani wabah flu burung dan telah lolos evaluasi terbaru sehingga dipastikan memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap, salah satunya ruang isolasi dengan teknologi tekanan negatif.
Walaupun saat ini belum ada laporan mengenai infeksi virus korona di Indonesia, tak ada salahnya apabila Anda tetap waspada terhadap kemunculan virus ini dengan melakukan cara pencegahan penyebaran virus korona yang disarankan.(**/Tempo)