Garuda Gerindra Terbang Tinggi ke Posisi Dua Pemenang Pemilu
SULUTDAILY||Jakarta – Dibandingkan dengan Pemilu 2009, perolehan suara Gerindra naik signifikan di Pemilu 2014. Garuda Gerindra terbang menjulang tinggi. Berdasarkan hasil hitung cepat sementara tiga lembaga yaitu Litbang Kompas, Cyrus Network-CSIS dan LPP RRI, Gerindra duduk di posisi tiga besar parpol. Dalam hasil hitung cepat Cyrus Network-CSIS, Gerindra meraih 11,9%. Di hasil yang dirilis LPP RRI, Gerindra meraih 11,52% dan Litbang Kompas 11,73 %.
Meski baru hitung cepat sementara, namun hasil itu menggambarkan peningkatan perolehan suara yang signifikan diraih Gerindra. Pada Pemilu 2009, Gerindra hanya meraih 4,46% suara nasional. Peran Gerindra sebagai oposisi pemerintah di DPR selama ini dinilai menjadi salah satu faktor penentu. Namun faktor utama yang diyakini mendongkrak suara Gerindra adalah sosok Prabowo Subianto.
Prabowo menjadi magnet utama yang menarik pemilih Gerindra. Pesona Prabowo yang diusung sebagai capres banyak membantu Gerindra meraih suara. Serangan-serangan yang dimuntahkan Gerindra di last minute Pemilu juga dinilai efektif mendongkrak suara.
Jika hasil hitung cepat ini tak berbeda jauh dengan perhitungan yang sebenarnya, maka Gerindra hanya butuh menggaet dua partai menengah untuk bisa mengusung Prabowo menjadi capres. Prabowo pun lebih optimis menatap pencapresannya. “Masih optimis jadi capres, sangat optimis,” kata Prabowo di Kantor DPP Partai Gerindra, Jl. Harsono RM, Jaksel, Rabu (09/04/2014).
Prabowo Subianto mengatakan, partainya membuka peluang untuk berkoalisi dengan sebelas partai peserta pemilu lainnya, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). “(Koalisi dengan PDI-P) kenapa tidak? Bangsa Indonesia butuh partai yang baik dan saya pikir PDI-P baik dan diisi oleh tokoh-tokoh yang nasionalis,” kata Prabowo, seusai memantau hasil quick count, di DPP Partai Gerindra, Rabu (9/4/2014) sore.
Menurut Prabowo, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, tetapi juga memiliki masalah besar. Prabowo mengatakan, masalah-masalah yang besar itu tidak mungkin bisa diselesaikan oleh satu partai saja, sehebat dan sekuat apa pun partai itu. (detik/kompas/Jr)