
Dishut Gelar Apel Siaga Dan Rakor Penanggulangan Kebakaran Hutan Dan Lahan
SULUTDAILY|| Manado – Sulawesi utara memiliki kawasan hutan dan konservasi perairan seluas kurang lebih 764.739 hektar meliputi suaka alam dan kawasan pelestarian alam, hutan lindung dan kawasan hutan produksi.
Berbagai potensi sumber daya alam hutan diharapkan mampu menjadi pemicu tumbuhnya sentra-sentra ekonomi di seluruh pelosok sulawesi utara. Diakui sektor kehutanan memiliki peran menjaga daya dukung dan keseimbangan lingkungan agar pembangunan yang dilaksanakan tidak menimbulkan dampak negatif atau bencana di masa depan.
Namun sisi lain kehutanan juga dituntut berperan dalam penyediaan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat serta membuka akses ke wilayah-wilayah ekonomi di dalam dan sekitar kawasan hutan. Dengan demikian sektor kehutanan mampu berperan dalam sinergi Gerakan Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) di Provinsi Sulawesi Utara. Demikian dikatakan Gubernur Sulawesi Utara dalam pidatonya saat membuka kegiatan Apel Siaga Dan Rakor Penanggulangan Kebakaran Hutan Dan Lahan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016 di Balai Penelitian Kehutanan (Balithut), Kelurahan Kima, Kecamatan Bunaken Selasa kemarin.
Namun faktanya tahun 2015 lalu Sulut mengalami kebakaran pada kawasan perkebunan dan hutan. Kemarau panjang akibat fenomena el-nino menyebabkan kekeringan ekstrim di sebagian besar wilayah dan berdampak negative sehingga komoditi pertanian dan perkebunan juga mengalami kekeringan dan gagal panen. Menyikapi kondisi ini Pemerintah Provinsi telah menetapkan program aksi bersama berupa gerakan sulut menanam (gsm). Gubernur menjelaskan dalam jangka menengah, disepakati bahwa dibutuhkan berbagai upaya segera yang serius, terpadu dan berkelanjutan serta melibatkan segenap elemen dan lapisan masyarakat dalam rangka pemulihan, pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Untuk itulah dirinya berharap melalui apel dan rakor ini tindak lanjut penanganan permasalahan hutan akan semakin baik.
Ada peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia bagi manggala agni maupun masyarakat peduli api di daerah, terciptanya percepatan penanganan tindak pidana kebakaran hutan dan lahan. Serta penyiapan sarana prasarana dan pemberdayaan kelembagaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan dari tingkat provinsi sampai dengan desa/kelurahan. Selain membuka secara resmi kegiatan dalam kesempatan ini, secara simbolis Gubernur juga memberikan sertifikat keikutsertaan apel siaga dan rakor, pemberian bantuan bibit pohon ke 15 Kabupaten Kota se-Sulawesi Utara dari BP DAS Tondano, penanaman pohon secara simbolis dan meninjau secara langsung lokasi persemaian permanen BP DAS Tondano di area Balithut.
Hal ini dilakukan untuk melihat kesiapan 1.250.000 bibit yang akan dipakai dalam upaya rehabilitasi dan antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Sulawesi Utara. Sementara itu Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara sebagai instansi yang menginisiasi kegiatan ini melalui Kepala dinas Herry Rotinsulu mengatakan, pihaknya tak akan mampu menjaga hutan dan lahan tanpa keterlibatan semua pihak. Baik instansi terkait ataupun masyarakat luas.
Kita perlu bekerjasama, satukan visi dan eksistensi kearah pembangunanlingkungan hutan yang lebih baik, katanya. Dijelaskan pula, bahwa Pemerintah Provinsi dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan melaksanakan berbagai upaya seperti pembuatan kebun bibit rakyat, pembuatan dan pemeliharaan hutan kota, pemeliharaan tanaman rehabilitasi hutan dan lahan seluas, pembuatan bibit di persemaian permanen. Serta penanaman atau rehabilitasi hutan lindung dan hutan produksi, pengadaan dan penyaluran bibit melalui posko bibit di 9 (sembilan) kabupaten/kota serta hutan kota di 5 (lima) lokasi.
Rotinsulu menjelaskan bahwa apel siaga dimaksudkan untuk mewujudkan kesiapsiagaan, kerjasama, gotong royong dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, Sementara rapat koordinasi dimaksudkan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi yang terpadu dalam perencanaan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI, DR. Hilman Nugroho, dan Kepala Badan Litbang Dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI, DR. Ir. Henri bastaman.(jr)