Akibat Erupsi Gunung Karangetang, Kampung Batubulan Kini Terisolir

Akibat Erupsi Gunung Karangetang, Kampung Batubulan Kini Terisolir

Warga di Pengungsian Butuh Air Bersih

SULUTDAILY|| Siau- Bencana erupsi Gunung Api Karangetang  di Desa Batubulan Kecamatan Siau Barat Utara, Kabupaten Kepulauan  Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) telah menyebakan Kampung Batutubulan terisolir,  112 warga di evakuasi.

Jembatan di Kampung Batubulan berpotensi kena erupsi

Jaringan listrik sudah dimatikan dan akses jalan masuk menuju Kampung Batubulan sudah ditutup oleh Pos Pengamanan TNI/POLRI di dua arah dikarenakan material lava pijar di kali Batuare dan kali Malebuhe sudah berjarak kurang lebih 25 meter dekat dengan jalan dan jembatan. Jalur komunikasi  hanya bisa menggunakan HT dan Repieter .

Bupati Sitaro Evengelien Sasingen mengakui memang sudah tidak ada lagi aktifitas baik kendaraan yang menuju ke kampung Batubulan. ‘’ Kampung Batubula sudah terisolir saat ini, listrik sudah dimatikan dan akses yang bisa dijaungkau untuk menuju kesana hanya lewat laut,’’kata Bupati Eva kepada Sulutdaily Selasa (05/02/2019).

112 warga yang dievakuasi kini ditempatkan diloaksi pengungsian Gereja GMIST Nazareth Niambangeng dan sebanyak 12 Jiwa (5 KK) mengungsi di rumah keluarga. Bantuan dari tenaga medis sudah berada di lokasi dan sudah membentuk Pos Kesehatan masing – masing pos pengungsian. Namun kondisi air bersih dipengungsian cukup memperihatikan.

Bupati Eva bersama rombongan memantau  lokasi pengungsian dan ke lokasi di dekat kali aliran lava pijar gunung Karangetang. ‘’Sekitar pukul 17.30 WITA akses jalan menuju kampung Batubulan sudah tertutup material lava pijar, pepohonan dan bebatuan di kali Malebuhe,’’kata Bupati sambil menambahkan luncuran lava sudah sampai ke laut.

Butuh Air Bersih

Akibat Erupsi Karangetang

Semburan abu vulkanik  Gunung Karangetang telah berdampak di seluruh daerah kecamatan Siau Barat Utara , menghambat aktifitas semua masyarakat.   Akses jalan darat menuju ke kampung Batubulan tertutup material. 2 unit jembatan di kampung itu berpotensi tertutup material 

Saat ini yang paling mendesak adalah kebutuhan air bersih di tiap lokasi pengungsian. Matras, selimut dan masker di Lokasi Pengungsian Gereja GMIST Nazareth Niambangeng  Kantor Kampung Batubulan. ” Kebutuhan para pengungsi adalah air bersih, peralatan tidur dan masker yang banyak karena abu vulkanik sudah berdampak di 4 kecamatan yakni Siau Barat Utara, Siau Barat, Siau Tengah dan Siau Timur,” ujar istri Tonny Supit mantan Bupati Sitaro.

Kapolres Kepulauan Sangihe bersama Dandim saat berkunjung ke tempat pengungsian di GMIM Nazareth Kawahang Sibarut

Manager PLN Area Tahuna Hiro Pardede  membenarkan,  saat ini aliran listrik untuk 90 pelanggan di Kampung Batubulan sudah dimatikan . ‘’ Kami akan melihat perkembangan dan menunggu instruksi lebih lanjut dari Pemda atau instansi yang berwewenang. Kita doakan agar dampaknya tidak  meluas,’’kata Hiro. (Jr)

CATEGORIES
TAGS
Share This