10 Menit Jelang Upacara Bendera, Glory Ditunjuk jadi Komandan Pasukan 17
Foto - Glory Pratama Gumilang Manikome
SULUTDAILY||Bitung-Glory Pratama Gumilang Manikome, sosok seorang pasukan pengibar bendera merah putih pada tanggal 17 Agustus 2019 yang lahir pada 21 Maret pada 17 tahun lalu di Kota Bitung ini merasa senang walau diawal sempat merasa gugup dan penuh keraguan.
Lelaki jangkung buah cinta dari Ferdynand Maykel Manikome dan Murdianingsi Suroso, S.Sos, saat diwawancarai oleh wartawan sulutdaily.com usai melaksanakan tugas sebagai komandan pasukan 17 ini mengaku kurang yakin pada saat 10 menit terakhir ditunjuk menjadi komandan,
“Pada saat 10 menit sebelum upacara bendera saya merasa tidak yakin dan tidak percaya diri waktu ditunjuk menjadi komandan pasukan 17, karena pada beberapa hari lalu sampai sekarang suara sedang tidak bagus akibat mengikuti seleksi sebagai komandan. Namun semangat dan dukungan orang tua membuat saya bisa melaksanakan tugas dengan baik,” jelas Glory lulusan SD Inpres 5/81 Madidir, SMP Negeri 2 Bitung dan sekarang masih bersekolah di SMA Negeri 2 Bitung.
Glory juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada kakak-kakak pembina yang sudah menggodoknya sehingga menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi segala ujian,
“Saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang sudah begitu sabar melatih saya dan teman-teman lain, ini sebuah pengalaman saya yang takkan pernah dilupakan, dimana mental dan fisik saya teruji, serta mendapatkan banyak pelajaran berharga untuk selalu menghargai waktu dan disiplin dalam tugas,” pungkasnya.
Glory kepada wartawan juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tuanya yang selalu mendukung dirinya semasa seleksi sampai pada hari yang dinanti,
“Puji syukur kepada Tuhan yang selalu menguatkan dan memeberikan kesehatan sampai pada hari H, sehingga tugas dan tanggung jawab saya bisa terlaksana dengan baik. Untuk kedua orang tua saya, kiranya Tuhan selalu memberikan kekuatan dan kesehatan, terima kasih atas dukungan kepada saya dari awal sampai pada hari ini,” ungkapnya dengan perasaan haru bercampur gembira.
Sementara itu, Murdianingsi selaku orang tua Glory mengaku sangat bangga dengan prestasi yang dimiliki putra satu-satunya,
“Melihat anak saya dengan langkah yang tegap serta suara lantang sedikit serak membuat air mata saya tidak bisa ditahan lagi. Glory telah membuat saya bangga bisa duduk dikursi kehormatan menggunakan kebaya bersama orang-orang hebat lainnya di tribun dan menyaksikan Glory memimpin rekan-rekannya dalam pengibaran bendera merah putih.” jelas Dian panggilan akrab Murdianingsi.
(romo)